Selasa, 01 November 2016

Apresiasi Karya Seni Rupa 2 Dimensi



A.             APRESIASI KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan senimerupakan sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai keindahan atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung dalam karya seni tersebut.
Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :
       Jangan kita salah paham, pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni. Perbedaannya hanyalah kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam beragam aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.
B. Jenis Kritik Karya Seni Rupa      Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dapat kita jumpai empat jenis kritik karya seni rupa berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.     Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya        Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.


·       Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
·       Untuk mengembangkan kreasi
·       Untuk penyempurnaan
Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
·       Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
·       Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
·       Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda.
Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi.
Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Apresiasi Karya Seni Rupa 2 dimensi adalah suatu penilaian terhadap suatu karya seni baik mengenali,menilai dan menghargai bobot bobot seni atau nilai nilai yang terkandung dalam seni tersebut.
B.             UNSUR UNSUR SENI RUPA
Ø Titik
Titik adalah salah satu unsur dasar seni rupa yang paling kecil
Ø Garis
Garis merupakan sebuah goresan atau pembatas dari suatu benda, bidang, ruang, warna, texture, dan lain-lain. Garis mempunyai dimensi yaitu memanjang dan mempunyai arah tertentu.
ü Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
ü Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak   stabil, gerak;
ü Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
ü Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Ø Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran..
Ø Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
-       Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
-       Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b.  Bentuk nongeometris
     Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,            dan hewan.
Ø Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
Ø  Warna
Ada dua pendekatan untuk mempelajari teori warna, salah satunya dengan teori warna berdasarkan pigmen warna atau Goethe, yakni butiran halus warna. Beberapa istilah dalam teori warna pigmen diantaranya;
·         Warna Primer, yakni warna dasar (warna pokok) yang tidak bisa didapatkan dari campuran warna lain. Warna primer ada 3, yaitu merah, kuning, dan biru.
·         Warna Sekunder, yaitu warna yang dihasilakan dari campuran dua warna primer
Contoh:
·         merah + kuning : jingga
·         biru + kuning     : hijau
·         merah + biru      : ungu
·         Warna Tersier, yakni warna hasil percampuran kedua warna sekunder.
     Contoh:
·         kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
·         biru + ungu        : ungu kebiruan
·         jingga + merah   : jingga kemerahan
·         Warna analogus, yaitu rentetan warna yang berdampingan letaknya dalam sebuah lingkaran warna, contohnya rentetan dari warna ungu menuju warna merah.
·         Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
Ø Gelap Terang
Gelap terang di dalam karya seni rupa 2 dimensi memiliki beberapa fungsi, antara lain: menunjukkan kesan ruang atau kedalaman, menggambarkan kesan tiga dimensi pada sebuah benda, dan memberi perbedaan kontras. Dalam karya seni rupa 2 dimensi, gelap terang dapat terjadi karena intensitas warna, atau karena percampuran warna hitam dan putih.
Ø Ruang (Kedalaman)
Dalam karya 3 dimensi, ruang dapat dirasakan secara langsung oleh pengamat, contohnya ruangan dalam rumah. Namun dalam karya 2 dimensi, ruang sangat tergantung pada luas bidang gambar. Unsur ruang pada karya 2 dimensi sifatnya semu atau maya. Karena unsur ruang tersebut diciptakan melalui kesan penggambaran yang datar, pipih, menjorok, jauh dekat cembung, dan sebagainya
C . RAGAM KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
·         Seni lukis,merupakan pengembangan dari menggambar yang lebih lengkap dan lebih utuh.
·         Seni grafis, merupakan cabang seni dimana pembuatannya menggunakan alat atau teknik cetak yang umumnya dan biasanya diatas kertas seperti pada poster &  sablon.
·         Seni kriya, merupakan seni dua dimensi dimana karya seni ini lebih menekankan pada ketrampilan tangan seperti contoh : batik, hiasan dinding, parabot, keramik, dls.
·         Seni ilustrasi, merupakan seni menggambar sebagai hasil visualisasi dari tulisan untuk menerangkan, menyampaikan, menghiasi / memudahkan pembaca untuk memahami suatu cerita, tulisan, maupun informasi lainnya. Seperti contoh komik & karikatur.
D.PRINSIP PRINSIP SENI RUPA
1. Prinsip Keseimbangan/Balance
adalah berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibuat secara formal atau dengan istilah yang lazim disebut setangkep (jawa) atau simetris. Keseimbangan dapat di buat pula secara informal atau asimetris dan keseimbangan radial atau memancar.
2. Prinsip Kesatuan/Unity
 Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan. Teori-teori Psikologi Gestalt tentang kedekatan, ketertutupan dan kesamaan dapat membantu terpenuhinya prinsip kesatuan dalam karya Seni Rupa.
3. Prinsip Irama
 Prinsip ini di timbulkan dari kesan gerak dari unsur yang melekat pada karyanya yang dapat diupayakan melalui pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak mengalun.
4. Centre of Interst:
Di sebut juga prinsip dominasi, atau pusat perhatian, atau klimak adalah upaya penampilan pada bagaian tertentu dari karya Seni Rupa yang menarik perhatian dengan cara pengaturan posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur.
5. Prinsip Proporsi atau Perbandingan :
Adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
6. Prinsip Keselarasan :
Lazim disebut dengan prinsip Harmoni atau Keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam Seni Rupa prinsip Keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.
E.  MEDIA SENI RUPA
A. Bahan dan Media
Bahan adalah zat yang digunakan untuk melukis, yang terdiri dari:
1.Pensil; dibuat dengan campuran grafitda tanah liat.
2.Konte; bertekstur halus dan berwarna sangar hitam
3.Pensil warna; terdiri dari bermacam-macam warna yang   bertekstur lembut
4.Krayon; terbuat dari unsur lilin dan kapur
5.Pena; beris tinta yang biasanya berwarna, hitam, biru, dan merah.
6.Cat cair; bahan untuk melukis di atas kertas, bersifat transparan dan mudah larut.
7.Cat minyak; membutuhkan waktu yang lama (beberapa hari) untuk mengering.
8.Kanvas; kain yang berlapis cat campur lem
9.Kuas; untuk menggoreskan cat
10.Palet; tatakan/wadah untuk menaruh dan mencampur warna-warna cat.
11.Komputer; untuk teknik-teknik tertentu seperti gambar-gambar digital.
12. Kertas; Media untuk melukis.
B.Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
1. Linear; cara menggambar dengan teknik menutup obyek dengan garis.
2. Blok; menutup obyek lukis dengan satu warna.
3. Arsir; menutup obyek lukis dengan pulasan garis sejajar atau menylang.
4. Dusel; membuat gelap atau terang obyek lukis dengan goresan miring, menggunakan pensil.
5. Pointilis: menghitamkan obyek lukis dengan titik-titik.
6. Aquarel; menggunakan sapuan tipis cat air.
7.Plakat; menggunaklan sapuan tebal dengan cat minyak.
F.  KRITIK SENI
A. Pengertian
Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut.

1.    Kritik pendidikan : Kritik pendidikan bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik pendidikan umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang banyak digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
2.    Kritik keilmuan : Kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis keilmuan ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan ini seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
3.    Kritik populer : Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis populer ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya digunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.
4.    Kritik jurnalistik : Jenis kritik jurnalistik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini  biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa.

 1. Kritik Formalistik
     Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
   
2. Kritik Ekspresivistik
        Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

Pengertian Seni Rupa

A. Pengertian Seni Rupa
Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan, kesan ini disiptakan dengan mengolah konsep, titik garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan. Berdasarkan bentuknya adanya karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan karya rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang diterapkan pada bidang datar seperti gambar, lukisan dan sejenisnya. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang menggunakan bentuk-bentuk yang memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi), sebagai mediumnya, seperti patung, karya kriya dan sejenisnya.


Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya dan desain. Jenis-jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. 

  1. Seni Murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis.
  2. Seni Kriya menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunkan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil.
  3. Karya Desain merupakan rancangan gambaran, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan tertentu. Desainer biasanya bekerja untuk keperluan klien.
B. Pengelompokan Seni Rupa

Seni rupa dapat dikelompokkan kedalam dua bagian diantaranya :

  1. Seni Rupa Murni
    Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi. Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi, secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah "Fine Art".  Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah "Fine Art" menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa "Visual Arts" atau "Applied Arts" atau dalam bahasa indonesia seni terapan.
  2. Seni Rupa Terapan
    Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau mangfaat. Seni rupa terapan mengacu kepada aplikasi desain dan estetika terhadap benda-benda yang dipergunakan manusia sehari-hari. Seni rupa terapan menggunakan desain dan idealisme  kreatif untuk menciptakan benda-benda keperluan sehari-hari, seperti cangkir atau bangku, dekorasi tanaman. Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan fungsional, ini merupakan contoh-contoh seni rupa terapan.
    Fungsi seni rupa terapan dibedakan ke dalam 2 yaitu :
    a. Fungsi Estetika adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan misalnya lukisan, patung, dan benda hias.
    b. Fungsi Praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir dan bingkai bunga.

Memotret Objek Jarak Dekat

Fotografi Macro adalah teknik pengambilan foto objek dalam jarak yang sangat dekat, untuk mendapatkan sebuah gambar secara detil pada objek yang berukuran sangat kecil (kira-kira jarak antara kurang dari 2 cm).

Dan pengambilan foto macro ini biasanya dapat dilakukan menggunakan kamera DSLR, dan dengan menggunakan lensa yang khusus dan harganya bisa dibilang tidak murah atau sangat mahal,,. Nah, Di era Jaman sekarang dengan berkembangnya teknologi,  kamera pada handphone maupun smartphone pun bisa di gunakan untuk melakukan teknik ini...

Naah, adapun syarat yang harus anda penuhi untuk bisa melakukan tips memotret makro dengan kamera ponsel ini yaitu anda harus memakai lensa tambahan,,naah, jangan khawatir kawan, harga lensa khusus makro ini nggak sama dengan harga khusus lensa kamera dslr, lensa khusus makro untuk ponsel ini harganya sangat murah dan saat ini sudah banyak sekali di jual di pasaran, jadi anda" nggak sulit utuk mencarinya.

Kemudian caranya menggunakan lensa macro ini juga cukup mudah untuk di gunakan. lensa macro untuk ponsel ini cara pemasanganya hanya cukup menempelkan di body ponsel anda kok bisa?..ya karena saat kita membeli lensa kamera ponsel ini sudah di sertakan magnet sebagai alat bantu untutk menempelkan di kamera ponsel anda. naah, dan setelah anda tempel maka kamera ini siap deh untuk di gunakan,,,praktis bukan?....

Oke kawan, langsung saja kita bahas ,,bagaimana car amemotret menggunakan lensa macro ponsel iin?....oke lagsung saja di simak di bawah ini,,sorry kalau kata-katanya agak  kacau..

Setting focus pada mode infinite, dan jika ponsel anda tidak memiliki fitur infinite ini,anda dapat  menggunakan mode landscape. naah, Intinya itu matikan mode auto focus pada ponsel anda....


pada resolusi yang paleing tertinggi. Ini di gunakan pada saat anda melakukan edit cropping. maka Hasil foto tidak pecah saat waktu di cropp.
3.Pada metering mode, anda pilih mode spot.kenapa mode spot? itu di gunakan agar pencahayaan bisa terpusat ke area yang ter tuju/dituju (abaikan metering mode ini apabila ponsel anda tidak mendukung fitur ini).

3.Dekatkan Kamera ponsel/handphone anda
 
emm, jika boleh sedikit saran, lebih baik anda mendekatkan kamera ke objek yang akan diambil gambarnya daripada melakukan zoom atau perbesaran dari kamera ponsel. Ini akan berbeda hasilnya, karena saat anda melakukan zoom maka objek tersebut sudah tidak pada ukuran yang sebenarnya, sehingga teknik makro yang ingin anda lakukan menggunakan kamera handphone ataupun smartphone jadi tidak dapat.


Naah, Inti dari  foto macro ini adalah detil focus. Dan karena kita sudah menggunakan lensa macro, maka untuk mendapatkan sebuah titik focus yang tepat kita bisa mencarinya dengan cara kita mengatur jarak ke objek.  
dan kemudian pada Lensa macro mempunyai jarak titik focus tertentu. kemudian anda Cari titik focus tersebut dengan cara anda memaju dan mundurkan hp dengan perasaan.hehe Dengan memaju mundurkan hp tersebut,maka anda dapat menemukan titik focus yang tepat dan pass.

dan Inilah fungsi dari setting mode infinite pada ponsel. yaitu Fokus dapat ditentukan dengan cara mengatur jarak kamera dengan objek. dan Jika focus sudah didapatkan, maka langsung aja pencet sutter kamera hp/ponsel anda.gmna  Mudah bukan?
5. Pencahayaan 
Nah selanjutnya kita berhubungan dengan pencahayaan, karena sebuah pencahayaan itu menjadi salah satu yang paling penting dalam sebuah fotografi dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.nah kemudian anda cari cahaya yang tepat atau pas, pencahayaan yang baik atau bagus itu adalah pencahayaan yang alami,tentunya  yang berasal dari sinar matahari. Dan oleh karena itu pilih waktu dimana anda bisa mendapatkan pencahayaan matahari yang bagus dan pas.

6. Kestabilan pada saat memotret

Naah agar hasil sebuah foto yang bagus. Jika terjadi sebuah getaran atau ketidakstabilan dari tangan anda, maka fokus nya bisa meleset. dan ada beberapa cara untuk menghindari getaran tangan, dan kamu bisa belajar untuk menahan nafas ketika sedang membidik foto


Nah yang ini juga yang sangat penting dalam fotografi macro gunakanlah lensa yang tepat. Karena anda memotret macro maka cobalah atau anda bisa menggunakan lensa makro, yang bisa anda temukan di pasaran/toko-toko kamera atau di toko online. dan yang terpenting pastikan saat anda memasangan lensa tambahan ini harus tertempel dengan sempurna dan pas, harus benar dan harus tepat ,
karena jika pemasangan tidak benar/tidak tepat maka akan menghasilkan efek vignate dan lainnya. dan pastikan juga bahwa lensa yang anda pasang ini terhindar dari kotoran atau debu, karena tu akan ber effect mengurangi ketajaman foto dan hasil makro nya juga kurang baik.

Anime

Kata Anime berasal dari kata a-ni-me (ditulis dalam katakana) bukan anim yang merupakan kata serapan berasal dari bahasa Inggris animation. Film yang menampilkan gambar gerak warna-warni dengan berbagai latar belakang cerita dan alur. Ada hal yang menarik kenapa saat ini anime dibedakan dengan animasi, padahal asal kata anime dari animasi yang membedakan itu ternyata adalah kultur budaya yang ada pada anime. Seperti yang kita ketahui bersama dijepang ada yang namanya manga atau yang kita kenal adalah komik, dan ada cperbedaan yang mempengaruhinya.

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-”putar” sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafik komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 Dimensi (3D) daripada film animasi 2 Dimensi (2D).

Secara umum sebenarnya anime dan animasi atau kartun adalah sama namun pada anime ada kultur budaya yang mempengaruhi terutama komik. Perbedaan yang ada pada anime dan animasi pada umumnya adalah pada
  1. Mata, pada anime mata digambarkan besar dan terkesan agak melotot, atau kalau tidak sipit sekalian dan terkesan matanya hanya sebatas garis diwajah……….mungkin obsesi orang Jepang kali ya yang punya mata sipit trus pingin punya mata besar sehingga menumpahkan obsesi itu pada manga
  2. Rambut, so pasti harajuku style……..pelopor yang paling banyak ber-harajuku adalah Dragon Ball. Entah kenapa rambutnya kalau tidak botak pasti lancip-lancip. Bandingkan dengan animasi seperti Asterix dari Prancis atau super hero dari DC dan Marvel atau negara lainnya maka rambutnya akan terkesan biasa dan sangat sedikit penggambaran lancipnya.
Ini beberapa contoh anime :




Jumat, 28 Oktober 2016

Macam-macam Seni Lukis

1. Naturalisme
 
Naturalisme merupakan corak atau mengambarkan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan seperti mata melihat. Untuk memberikan pengalaman yang berkesan diusahakan bentuknya perisis, ini artinya proporsi, keseimbangan (balance), perspektif, pewarnaan dan yang lainnya diushakan semirip mungkin sesuai mata kita memandang.
Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Rembrant 
  2. William Hogart 
  3. Frans Hall

2. Realisme
Realisme merupakan corak seni yang menggambarkan kenyataan yang ada di kehidupan nyata. Ditekankan bukanlah sebuah objek melainkan suasan dari kenyataan tersebut. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Gustove Corbert
  2. Fransico de Goya
  3. Honore Daunier

3. Romantisme

Romantisme merupakan corak seni rupa yang berusaha menggambarkan hal-hal yang fantastis, irrasional, indah dan absurd. Seni ini menggambarkan cerita-cerita romantis tentang tragedi yang besifat dramatis biasanya ditampilkan dalam cerita Roma. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari realita kenyataan kehidupan, warna yang lebih hidup, gerakan yang lebih gesit, pria yang gagah dan wanita yang lembut. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Theobore
  2. Gerriwult
  3. Raden Saleh

4. Impresionisme

Impresionisme merupakan corak seni yang lahir pada tahun 1874. Seni ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyak yang dilukiskan. Dengan bantuan sinar matahari kesan itu didapatkan yang langsung merefleksi ke mata mereka. Karena perputaran matahari dari timur kebarat merkea melukis dengan cepat, tidak heran jika lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agar kabur dan tidak mendetail. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Claude Monet
  2. Aguste Renoir
  3. Casmile Pissaro
  4. Edward Degas

5. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah seni yang mengutaman curahan batin secara bebas. Bebas dalam artian menggali dari dunia batin, imajinasi dan perasaan. Obyek yang di gambarkan antara lain ialah ketakutan, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan yang terpendam dibalik tingkah laku manusia. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Vincent Van Cogh
  2. Paul Gaugiuin
  3. Ernast Ludwing
  4. Karl Schmidt

6. Kubisme
Pada tahun 1907 lahirlah seni Kubisme pada saat pameran retpektif Cezanne. Seni ini menggambarkan alam dengan bentuk-bentuk geometris dan kotak-kotak. Dalam seni ini bukanlah peniruan alam tapi penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Gezanne
  2. Pablo Picasso
  3. Metzinger
  4. Braque
  5. Albert Glazes

7. Fauvisme

Pada abad ke-20 muncullah pelukis muda yang dijuluki Fauvisme. Ciri khas dari seni lukisannya ialah warnanya yang liar. Des Fauves dalam bahasa Perancis berarti binatang liar. Karena warna-warna yang dihasilkan oleh pelukis muda itu terlihat liar maka dari itulah seorang kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Henry Matisse
  2. Andre Dirrain
  3. Maurice de Vlamink

8. Dadaisme
Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung kearah kekasaran dan kekerasan. Karnyanya juga aneh seperti mengkopy lukisan Monalisa diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :
  1. Juan Gross
  2. Max Ernst
  3. Hans Arp
  4. Marcel Duchamp

9. Futurisme
Pada tahun 1909 lahirlah sebuah seni Futurisme. Seni ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak seni Kubisme yang dianggap statis dalam komposisinya, garis dan pewarnaan. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Umberto
  2. Boccioni
  3. Carlo Cara
  4. Severini

10. Surrealisme
Surrealisme pada awalnya adalah gerakan dalam sastra yang ditemukan oleh Apollinaire untuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024 dipakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasnya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari control kesadaran yang menghendaki kebebasan. Selanjutnya ada kecenderungan menuju realistis tapi masih dalam hubungan-hubungan yang aneh. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Joan Miro
  2. Salvador Dali
  3. Andre Masson

11. Pop Art
Seni Pop atau Pop Art yang bermula berkembang di Amerika pada tahun 1956. Nama asli dari Pop Art ini adalah popular images. Munculnya seni ini dikarenakan kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang telah lama dilupakan. Dalam pengambilan obyeknya tidak milih-milih apa yang merekai jumpai dijadikan obyek. Bahkan bisa saja mereka sepasang sendal lalu disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan. Hasil dari karya seni ini menampilakan suasana karikaturis, humor dan apa adanya. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Tom Wasselman
  2. George Segal 
  3. Yoseph Benys
12. Post Modern
Pada tahun 1970 dikenalkanlah seni Modern (Kontemporer). Seni yang tidak terikat dengan ketentuan zaman dulu dan seni ini akan berkembang sesuai zaman sekarang. Karya yang dihasilkan juga secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Sprinka
  2. Jim Supankat
  3. Nyoman Nuarta

13. Konstruktivisme
Pergerankan didalam seni dan arsitektur pertama kali dilakukan di Moscow pada tahun 1915. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Naum Gabo
  2. Laszlo Moholy-nagy
  3. Victor Pasmore

14. Neo-Klasik
Seni ini telah hadir pada saat pecahnya revolusi Perancis. Seni ini bersifat rasional, obyektif dan klasik serta digunakan untuk mendidik. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu : Jean Auguast Ingres


15. Abstraksionisme
Seni abstraksionisme ialah seni yang berupaya melepaskan diri dari sensasi-sensasi figuratif suatu obyek. Adapun tokoh-tokoh yang melalukan seni lukis dengan menganut aliran ini yaitu :

  1. Wassily Kadinsky
  2. Naum Goba